English Learning
NOUN
REAL AND ABSTRACT NOUN
Kata benda (noun) berdasarkan keberadaannya dibedakan ke dalam dua kelompok:
1. Kata Banda Real: untuk benda yang, dengan indera, keberadaannya nyata.Voice-suara, air-udara, fire-api, wind-angin, tree-pohon, grass-rumput, my child-anak saya, Miss Anita-Nona Anita, ant-semut, bee-lebah, ice-es. Father-ayah, mother-ibu, friend-teman, sun-matahari, rainbow-pelangi, house-rumah, dalan artian suatu bangunan,dll.
2. Kata Benda Abstrak, lebih merupakan konsep, bendanya tidak nyata. Contoh: Time-waktu, feeling-perasaan, religion-agama, beauty-keindahan, dream-mimpi, power-kekuatan/kekuasaan, loyalty-kesetiaan, price-harga, interest-bunga uang, love-cinta, nation-bangsa, damage-kerusakan / kerugian, darkness-kegelapan, home-rumah, dalam artian tempat berteduh dan berlindung, dan lain-lain.
Perhatikan contoh-contoh berikut:
Adjective (kata sifat): Noun (kata benda):
Beautiful-indah beauty-keindahan
Strong-kuat Strength-kekuatan
Fail-gagal failure-kegagalan
High-tinggi Height-ketinggian
COUNTABLE AND UNCOUNTABLE NOUN
Kata benda berdasarkan jumlah dan penghitungannya dibedakan ke dalam dua kelompok:
1. Countable Noun : kata untuk benda yang dapat dihitung.
2. Uncountable Noun : kata untuk benda yang tidak dapat dihitung.
Countable Singular Noun: kata benda yang dapat dihitung, jumlahnya hanya satu.
To be-nya adalah (is-present/was-past/be-future/been-perfect).
Didahului a untuk kata benda berawalan konsonan atau vowel yang dibaca seperti konsonan seperti university, uniform, dll.
Didahului an untuk kata benda yang berawalan huruf vocal.
Examples:
There is a hole
There is a beautiful girl
There is an umbrella
She was a nurse
I have been an employee since 2001
Countable Plural Noun: kata benda dapat dihitung, jumlah lebih dari satu.
Cirinya-cirinya adalah:
1. To be-nya adalah plural (are-present/were-past/be-future/been-perfect).
2. Kata benda ditambah huruf ‘s’/’es’nuntuk kata benda yang berakhiran s-x-ch-sh.
3. Kata benda yang diakhiri huruf konsona-y berubah menjadi ‘ies’. Contoh: city –cities
Kata benda yang diakhiri huruf: vocal-y hanya ditambah s.
Contoh: Toy Toys
Examples:
Those are my parents
There are many big cities in U.S.A
We were students of this school
Those women must be doctorswe have been volunteers for years
Uncountable Noun: kata untuk benda yang tidak dapat dihitung.
Cirri-cirinya adalah:
1. To be-nya adalah singular (is-present/was-past/be-future/been-perfect).
2. kata benda tidak didahului ‘a’/’an’ dan tidak diakhiri huruf ‘s’/’es’.
3. termasuk uncountable noun, yaitu semua bentuk benda cair, gas, dan serbuk.
Examples
There is a lot of water in the bathroom
There was salt on the table
There will be great fire in this town
Baby powder has been needed for a long time
We need some fire for heating
“Persahabatan bagai kepompong berubah ulat menjadi kupu-kupu”. Lirik lagu yang saat ini tidak asing di telinga para kaum muda khususnya, sangat mengena untuk para sahabat sang idola bagi sahabatnya. Kenangan indah di masa kecil bersama sang sahabat seperti lirik lagu Sindentosca tersebut, “makhluk di taman hadapi perbedaan…”. Sikap saling memiliki di antara sahabat, canda tawa…berlari kesana kemari..kemudian saling berpelukan… Sungguh indah kenangan bersama sang sahabat. “Dulu kita sahabat” seperti ulat dalam satu pohon, satu tempat, kita teman sejawat mengukir kenangan serta angan untuk masa depan “Berharap jadi kupu-kupu..”. makhluk indah yang dengan sayapnya terbang kian-kemari,. Lebih ringan bergerak dibanding seekor ulat yang mencari makanannya dengan berpindah tempat yang tentunya sangat lambat, tidak seperti kupu-kupu, ia bisa terbang, dikagumi banyak orang, karena keelokan warna dan corak tubuhnya bahkan ia dapat menari diantara tangkai-tangkai bunga yang ia sukai. Mengelilingi taman, kemudian berpencar. Sehingga ketika itu mereka tidak lagi bersama-sama. Mereka terbang mencari tujuan masing-masing. Terbang…hinggap di tangkai-tangkai bunga… kemudian mereka hisap madu di dalam bunga-bunga tersebut. Demikian seterusnya mereka masing-masing memiliki tujuan, sesuai karakter, lingkungan dan harapan masing-masing untuk masa depan. Ketika menjadi kupu-kupu, saat itulah ukiran prestasi bagi masing-masing sahabat walaupun tidak selamanya selalu bersama layaknya ketika masih seekor ulat. Kupu-kupu itu terbang mengepakkan sayapnya, kemudian menari dan bernyanyi di alam bebas untuk sebuah tujuan berharap menemukan bunga-bunga serta elok di taman, agar bisa mereka hinggapi dan menghisap manisnya madu di dalam bunga tersebut. Demikian seterusnya, telah menjadi rutinitas pekerjaan seekor kupu-kupu bersama para sahabatnya setiap hari. Mereka terbang dengan damai, tanpa berselisih faham. Hinggap pada bunga-bunga di taman dengan sangat akur tanpa berebut bunga. Sungguh indah kehidupan mereka setiap harinya. Teman-temanku Excellencies… ibarat ulat, kepompong kemudian kupu-kupu… itulah kita…segala sesuatu tidak terlepas dari proses. Proses kebersamaan kita di pondok “makhluk di taman hadapi perbedaan…” Segala ujian dan kesulitan kita rasakan bersama dengan penuh kesabaran bagai kepompong… ketika 25 Mei 2008, saat itulah kepompong berwarna merah telah matang berubah sempurna untuk menjadi para kupu-kupu indah di taman kita masing-masing. Semoga sukses teman…! Mari kita kepakkan sayap kita masing-masing, karena setiap kita punya tujuan…